Jumat, 16 Januari 2009

Kesumaku malang

Perjalanan Purwokerto-Solo akhirnya kulalui juga, setelah terakhir 1 tahun yang lalu. Aku kembali menginjakkan kaki di kota dimana aku menempuh pendidikan dokter dan tempat dimana aku mengenal manhaj salaf, manhaj yang menentramkan hati karena sisi pendalilannya yang kokoh, mendasarkan semuanya sebagaimana dipahami oleh Rosululloh, shabatnya, Tabi'in dan tabiut tabiin (3 generasi terbaik dari umat manusia, yang Alloh ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada Alloh).

Kesuma adalah tempat kost-ku dulu ketika kuliah, sebuah bangunan dengan 6 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 laboratorium, 1 ruang kerja dan 1 ruang perpustakaan. Dulu terakhir kutinggalkan maret 2007, walaupun mungkin ini kost2an terlengkap yang paling murah di Indonesia, 30 rb sebulan, kost ini terawat dengan baik.

Tapi sekarang... Kamar mandi tinggal 1 yang bisa dipakai, itupun dengan lantai yang rusak, mungkin jika Bona mandi disana lantai akan jebol dan masuk ke septik tank. Untung sekarang sudah lulus dan ambil PPDS IPD. Eternit banyak jebol, genteng melorot, sampah dimana-mana, barang-barang inventaris berantakan, pintu gerbang copat-copot kalau mau ditutup atau dibuka. Di setiap pojok ruangan ada sarang laba-laba. Debu tebal menempel di lemari, komputer, printer, lantai, buku dan semua hampir barang yang ada disana.

Konco-konco mbok nek sempat teko nang kesuma, apa nek bisa kumpul-kumpul ngrembug piye carane ndandani kesuma supaya enak disawang mata.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Bener dil, Kesuma tinggal kenangan. moga-moga suatu saat kita bisa menghidupkannya kembali.

abdillah mengatakan...

Ya, moga2 pd sempat nengok kesuma sebelum terlambat.